Mengingatkan waktu Sholat
" Sesungguhya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar "
"
  Mohon maaf kepada 
para senior saya , 
Media ini bermaksud untuk
saling berbagi sesama, bukan bermaksud  untuk menggurui.  

rss

Jumat, 29 Juli 2011

Tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan F1

Tips dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan F1
Dalam pembuatan bibit F1, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk lebih meningkatkan probabilitas dan keberhasilannya. Terkadang hal-hal tersebut terkesan sepele dan sederhana, namun besar sekali pengaruhnya terhadap kualitas bibit induk F1 yang dihasilkan nantinya. Tips-tips tersebut antara lain adalah 

  1. Pemilihan jagung yang digunakan sebagai media F1.Jagung yang dipilih hendaknya berkualitas bagus dan dalam kondisi masih baru. Hindari pemilihan jagung yang sudah lama atau timbunan di pasar.  Ukuran jagung (besar dan kecil) sebenarnya tidak mempengaruhi kualitas F1. Namun menggunakan  jagung dengan ukuran yang tanggung dan besar lebih mudah dari pada yang ukuran kecil. Mudah ini dalam artian mengatur kadar air yang pas. Jika jagung ukuran besar hanya perlu direndam kurang lebih 2 hari, maka jagung yang ukuran kecil memerlukan waktu hingga 4 hari dalam perendamannya.
  2. Proses pembersihan jagung harus selalu dilakukan sebelum melakukan perendaman, di sini fungsi dari pembersihan adalah sekaligus memisahkan jagung yang kondisinya jelek. Biasanya dalam pembersihan, jika terdapat jagung yang jelek akan mengapung, segera pisahkan.
  3. Dalam merebus jagung, periksa terus tingkat kematangan/ tingkat kelunakan dari jagung tersebut. Lama perebusan adalah dalam kisaran 20menit hingga 30 menit. Jika kondisi jagung sudah pecah, atau mengelupas, ini berarti kondisinya terlalu lama dalam perebusan
  4. Pada proses penirisan, hendaknya tidak terlalu lama maksimal 10 menit, karena jika terlalu lama, dikhawatirkan kadar airnya berkurang. Namun juga harus diperhatikan jangan sampai kadar air yang terkandung berlebih.
  5. Pada proses sterilisasi, jika menggunakan panci presto biasa, karena tidak ada alat pengukur tekanannya, bisa diasumsikan tingkat tekanan yang ada adalah sekitar 0,75Bar. Lama sterilisasi jika menggunakan panci presto biasa adalah kurang lebih 30-40menit. Jika menggunakan autoclav, sterilisasi dilakukan pada tekanan 1,5 – 2BAR selama kurang lebih 20menit. Media jagung adalah media dengan nutrisi murni (bukan campuran), dan pada saat sterilisasi, kondisinya sudah lunak, jika terlalu lama pada autoclav maka akan merusak struktur nutrisi dan kandungan kadar air pada jagung. Hasil jagung setelah proses sterilisasi adalah masih berwarna kuning kecoklatan, Namun bukan coklat gosong.
  6. Pada saat inokulasi, pastikan kondisi jagung sudah cukup mendingin, yaitu kurang lebih selama 4-5jam sejak dikeluarkan dari autoclav
  7. Proses inokulasi harus dilakukan di dalam kotak pembibitan sederhana atau di dalam laminar air flow.
  8. Penyimpanan bibit induk F1 setelah inokulasi haruslah di tempat yang bersih dan steril.